NAMA :ANNISA
FITRI
NPM :012-002
PRODI :BIOLOGI
(A)
JENIS :NARATIF
/NARASI
TOPIK :
ESSAY
Esai
mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne,
menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya
ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa
cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan
pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan
mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Lalu
Montaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui
deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam
sebuah kata pengantar bukunya: "Pembaca, ini sebuah buku yang jujur Anda diperingatkan semenjak awal bahwa dalam
buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang bersifat kekeluargaan dan
pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat untuk anda
atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di luar kemampuan saya. Buku
ini saya persembahkan kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat mereka
manfaatkan secara pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di
tengah-tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka alami), dapatlah
mereka temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humor saya,
dan mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh
tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup" (dari "To The
Reader"). Kemudian, pada tahun 1600-an,
Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay.
Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar
bagi esais-esais sesudahnya.
Selanjutnya
dari beberapa ahli kemudian essay tersebut disimpulkan yaitu ekspresi dan opini seseorang tentang suatu dan
oleh karena itu essay berbeda dengan artikel ilmiah
atau opini yang bersifat laporan factual. Gabungan antara fakta dengan
imajinasi, pengetahuan dengan perasaan yang membuat essay atau kupasan suatu ciptaan,tentang
suatu soal,masalah pendapat,ideology,dengan panjang lebar.Kupasan ini
berdasarkan pandangan penulisnya dan diutarakan secara tidak teratur.
Adapun jenis-jenis essay ini terbagi dalam beberapa bagian
yang pertama essay deskriptif yang mana ini menggambarkan orang,tempat atau
sesuatu sejelas dan sedetil mungkin sehingga pembaca dengan mudah membentuk
gambar mental tentang apa yang ditulis dan essay ini bertujuan menciptakan
kesan tentang seseorang.bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa
pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek yang ke dua yaitu essay ekspositori dimanaa disini menjelaskan
subyek ke pembaca.biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang
proses,membandingkan dua hal,identifikasi hubungan sebab-akibat,menjelaskan dengan
contoh membagi dan mengklisifikasikan atau mendefinisikan selanjutnya yang
ketiga essay naratif yaitu menggambarkan
suatu ide dengan cara bertutur yang mana essay ini dapat menyatakan suatu emosi
atau tampak emosional adapun yang keempat yaitu essay domentatif, disini ia memberikan
informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas
tertentu.
Sebuah essay dasar itu dibagi dalam beberapa bagian yang Pertama pendahuluan
yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan, yang kedua tubuh essay yang menyajikan
seluruh informasi tentang subyek adapun yang ketiga adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan
dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh essay, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek yang dinilai oleh si
penulis.
Adapun langkah mudah untuk membuat sebuah essay yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar
menulis dan latihan yang terus menerus yang mana langkah pertama Memilih Topik, bila topik telah ditentukan, kita memiliki kebebasan
untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti kita siap untuk menuju langkah
berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Langkah
yang kedua yaitu tentukan terlebih dahulu tujuan
essay yang akan kita tulis untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang kita
sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada
pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu .Adapun
langkah yang ketiga yaitu menyampaikan gagasan, yang mana tuliskan
beberapa gagasan yang menarik minat anda selanjutnya langkah yang keempat
yaitu mengevaluasi gagasan potensial essay, Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing
gagasan tersebut. kemudian langkah yang kelima membuat outline (kerangka
essay) disini tujuannya adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang
terorganisir, langkah yang keenam menulis tesis yang mana disini bertujuan untuk perumusan dalam kalimat pernyataan
yang memuat gagasan utama esai. Adapun langkah yang ketujuh yaitu menulis tubuh
essay, disini kita dapat menjelaskan, menggambarkan, dan
memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap
gagasan penting yang kita tulis pada outline
akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf
memiliki struktur yang serupa dan lain-lainnya, selanjutnya langkah yang
kedelapan menulis paragraf pendahuluan yang mana kita awali
paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan
terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi
atas gagasan yang kita sampaikan dan kita juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang
Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif
untuk membangun ketertarikan pembaca, kita harus menggunakannya dengan tepat dan
hati-hati. Selanjutnya langkah yang ke sembilan menulis kesimpulan yang mana
kesimpulan ini merupakan rangkuman dari
poin-poin yang telah kita kemukakan dan
memberikan perspektif akhir kepada pembaca, kita tuliskan ini dalam tiga atau
empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai)
yang menggambarkan pendapat dan perasaan kita tentang topik yang dibahas. Selanjutnya langkah yang kesepuluh atau langkah akhir yaitu kita teliti urutan paragraf mana yang paling kuat kemudian letakkan paragraf
terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika essay kita menjelaskan suatu
proses,kita harus bertahan pada urutan yang kita buat lalu teliti format
penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya.
CARA MEMBUAT ESAI NARASI
OLEH
ASTUTI SUSANTI
012-003
012-003
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana
seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan
beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun
1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis
beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan
berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne,
bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB
Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra
Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul
Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak
bisa menerangkan jelaskan rumusan esai.
1.Pengertian Esai
Sebuah esai adalah sebuah komposisi prosa
singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai
dasar dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang
informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek;
tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir
adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang
subyek.
Apa yang membedakan esai dan bukan esai? Untuk
menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan dengan merujuk pendapat-pendapat atau
rumusan-rumusan yang telah ada, tetapi pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan
yang telah ada sering kali masih tidak lengkap dan kadang bertolak belakang
sehingga masih mengandung kekurangan juga. Misal mengenai ukuran esai, ada yang
menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali duduk; mengenai isi esai, ada
yang menyatakan berupa analisis, penafsiran dan uraian (sastra, budaya,
filsafat, ilmu); dan demikian juga mengenai gaya dan metode esai ada yang
menyatakan bebas dan ada yang menyatakan teratur.
Penjelasan mengenai esai dapat lebih "aman
dan mudah dimengerti" jika ditempuh dengan cara meminjam pembagian model
penalaran ala Edward de Bono. Menurut De Bono, penalaran dapat dibagi menjadi
dua model. Pertama, model penalaran vertikal (memusatkan perhatian dan
mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan) dan kedua model penalaran lateral
(membukakan perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh).
Dari pembagian model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang. Menurut Francis Bacon, esai lebih sebagai butir garam pembangkit selera ketimbang sebuah makanan yang mengenyangka
Dari pembagian model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang. Menurut Francis Bacon, esai lebih sebagai butir garam pembangkit selera ketimbang sebuah makanan yang mengenyangka
2. Jenis-jenis Esai
1. Esai Deskriptif
Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan
kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencakup rincian
nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek. Rincian
pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat
ke jauh, arah jarum jam, dan lain-lain). Pola pergerakan ini
mencerminkan urutan rincian yang dirasakan melalui penginderaan.
2.Esai Ekspositori
Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya
dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal,
identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan
mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat
bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat. Esai proses akan
menyajikan urutan yang bersifat kronologis (berdasarkan waktu); esai yang
membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-contoh; esai perbandingan atau
klasifikasi akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak
penting, atau sebaliknya); esai sebab-akibat mungkin mengidentifikasi suatu
sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari
sebabnya
3.
Esai Naratif
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur.
Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai
persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut
serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau
tampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan
kepentingannya.
4.Esai Dokumentatif
Memberikan informasi berdasarkan suatu
penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti
panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.
Langkah langkah membuat esai:
1.
Tentukan topik.
2.
Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda.
3.
Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat
dan jelas.
4.
Tuliskan tubuh tesis anda.
5.
Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)
6.
Tuliskan kesimpulan
7.
Berikan sentuhan terakhir
Contoh kalimat narasi :
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur
selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh
keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga.
Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah
berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang
perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika
sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis
dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku.
Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air
dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas
rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana,
aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang
indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai
sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini
akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
NAMA : IRA NURAIDA
BP/NIM : 2012-018
JURUSAN : PENDIDIKAN BIOLOGI ”A”
DOSEN : SANTHYAMI, M.Si
TOPIK : CARA MEMBUAT ESSAY
Sebelum
menentukan cara membuat essay kita harus mengetahui apa itu essay? Essay adalah
berupa paragraf lepas dan tidak ada sub judul. Untuk membuat sebuah essay yang
berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus.
Pada dasarnya essay terbagi dalam 3 bagian : Pendahuluan , Isi / Badan Paragraf
dan Penutup/Paragraf Kesimpulan. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat
essay : Langkah 1 Menentukan Topik Bila
topik telah ditentukan, maka Kita tidak
lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Kita siap
untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan
akan di tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus?
Jika hanya merupakan tinjauan umum, Kita dapat langsung menuju ke langkah
berikutnya. Langkah 2: Membuat Outline (Kerangka Essay) Tujuan dari pembuatan
outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format
yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di
bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan
jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan tentang topik yang Kita maksud. Jika Kita
mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika Kita menjelaskan satu
proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Kita
mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi
tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sisi kiri
kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama. Langkah 3: Menulis Tesis Tesis adalah
pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama
essay. Pernyataan tesis mencerminkan isi essay dan poin-poin penting yang akan
disampaikan oleh pengarangnya. Kita telah menentukan topik essay, sekarang Kita
harus melihat kembali outline yang telah Kita buat dan memutuskan poin penting
apa yang akan disampaikan. Langkah 4 :
Menulis Paragraf Pendahuluan Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
Awali paragraf pendahuluan dengan suatu informasi nyata
dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi
ilustrasi atas gagasan yang Kita sampaikan. Kita juga bisa mulai dengan
anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Kita maksud.
Berhati-hatilah dalam membuat anekdot.. Cara lain adalah menggunakan dialog
dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik
Kita. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada
pernyataan tesis Kita. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. Langkah 5:
Menulis Tubuh Essay
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah
essay. Kita dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan
lengkap untuk topik yang telah di tentukan. Setiap gagasan penting yang Kita
tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh essay kita. Mulailah dengan
menulis ide utama Kita dalam bentuk kalimat. Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide
tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap
gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa
deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Kita
dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan
tubuh tesis, Kita hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan
kesimpulan.
Langkah 6: Menulis Kesimpulan Kesimpulan
merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Kita kemukakan dan memberikan
perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun
jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh essay) yang menggambarkan
pendapat dan perasaan Kita tentang topik yang dibahas. Kita dapat menggunakan anekdot
untuk menutup essay.
Cara Membuat Esai
Oleh:
irham habib
012-019
Setiap kita tentu
ingin mampu membuat esai. Namun selama ini kita belum dapat membuatnya karna
minimnya pengetahuan kita tentang hal
itu, sebenarnya ketidak mampuan kita membuat sebuah esai ini adalah tidak adanya
minat atau bakat sehingga kita kurang termotivasi. Membuat esai itu sebenarnya tergantung seberapa besar kemauan kita untuk
membuanya. Namun di balik itu untuk membuat esai yang sesuai dengan kreteria
yang baik dan dan benar perlu memperhtiakan banyak hal yang berkaitan dengan
esai tersebut. Esai yang berkualitas mampu dibuat apabila cara penulisan dan
teknikya sesuai dengan kaedah yang telah di berikan.Mulai dari topik sampai
dengan hasil akhir.
Langkah 1.Pemahaman Esai.
Hal yang sering kita jumpai masih banyaknya kita yang
belum mengetahui apa itu esai. Esai itu sebenarnya merupakan suatu tulisan maupun
karangan yang mempunyai satu tema. Denagan tiga bagian yaitu pendahuluan , isi
dan penutup. Sedangkan untuk gaya bahaya yang kita pakai dalam membuat esai
tidak harus kaku seperti sebuah karangan ilmiah. Namun gaya bahasa yag kita
pakai dalam sebuaha esai adalah gaya bahasa
santai agar dapat lebih menarik untuk di baca tetapai bahasanya tetap
memakai kaedah yang sesuai dengan EYD yang baku. Untuk sebuah esay harus memuat
sebuah fakta dengan jumlah kata atau kalimat minimal 550 kata,biasanya 2 lembar
sebuah buku tulis.
Untuk lebih memahami sebuah esai kita juga perlu mengetahui
apa saja jenis-jenis esai agar lebih mudah untuk mengembangakan topik yang akan
kita angkat. Pengembangan esai tergantung kesanggupan kita sebagai pembuat esai,sebenarnya
jenis esai itu ada 4 bentuk:
1. Deskriptif
Esai dalam bentuk deskriptif ini biasanya merupakan sebuah bentuk penjelasan mengenai topik yang
kita angkat, semakin jelas kita
mengembangkan topik esai kita semakin baik kualitas esai yang kita
miliki, esai deskriptif ini mengandung penjelasan yang rinci mengenai topik
kita tadi.
2. Ekspositori
Pebuatan esai dalam bentuk ekspositori perlu melihat
topik yang di angkat karena apabila esai yang akan kita buat perlu di sesuaikan
apakah dalam bentuk sebab akibat,perbandingan, klasifikasi atau dalam bentuk
cocntoh-contoh.
3. Naratif
Esay dalam bentuk naratif biasanya berupa penjelasan
kejadian yang berurut atan secara kronologis. Banyak hal yang harus diperhatikan
esai dalam bentuk narasi ini,seperti
langkah-langkah dan waktu.
4. Persuasif
Mempengaruhi,mengajak dan meyakinkan pembaca merupakan
ciri dari esai dalam bentuk persuasif ini. Biasanya semakain baik esai yang
kita buat akan mampu mempengaruhi pembaca sehingga isi dari esai yang kita buat
lebih bernmakana bagi pembaca
Langkah 2.
Penentuan topik.
Pilih topik yang sesuai dengan apa yang kita inginkan dan
yang kita ketahui. Semakin tinggi pengetahuan tentang topik yang kita angkat
maka semaikin mampu seseorang tersebut memaparkan informasi mengenai topiknya tadi.
Pilih topik yang menarik,bermamfaat dan sesuai dengan kondisi lingkungan yang
berlangsung. Biasanya esai yang topiknya sudah ketinggalan zaman akan kurang di
minati oleh pembaca.
Langkah 3.Membuat kerangka
Out line.
Tujuan dari pembuatan out line adalah meletakkan gagasan –gagasan tentang
topik dalam sebuah format yang terorganisr dengan cara menulis garis besar gagasan topik yang kita angakat.
Langkah.4 Membuat
kalimat tesis.
Tesis adalah pernyataan yang dirumuskan dalam kalimat
yang memuat gagsan utama esai. Kalimat tesis ini mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan kita
sampaikan.
Langkah.5 Menulis
paragraf pendahuluan.
Pendahuluan ini dibuat semenarik mungkin agar dapat
menimbulkan konsntrasi pembaca untuk lebih mau membaca paragraf isi.
Langkah.6 Membuat
badan Paragraf.
Bagian ini merupakan bagian yangpaling kita sukai karna
kita dapat menerankan menggambarkan dan
menjelaskan tentang isi dari topik yang akan kita kembangkan tadi. Masing
masing paragraf yang kita tuliskan akan menjadi btang tubuh esai kita.
Langkah 7. Membuat
kesimpulan.
Kesimpulan yang kita buat merupakan rangkuman dari
poin-poin yang telah kita kemukakan dan berikan informasi dan pengetahuan bagi
pembaca esai kita.
Langkah 8. Editing.
Langkah terakhir merupakan langkah penyempurnaan dimana
kita mengoreksi esai yang kita buat agar kesalahan-kesalahan dalam pembuatannya
dapat dikoreksi. Pengkoreksian esai yang kita buat dituntut untuk lebih
hati-hati dan perlu kecermatan agar esa yang kita buat ebih sempurnaSetelah
langkah terakhir maka esai yang kita buat berati sudah selesai.
Jadi sebenarnya apabila kita mengikuti langakah-langakah
dalam pembuatan esai ini maka tidak ada yang tidak mampu mebuat esai ini.
dengan adanyanya cara dan langkah- langkah dalam pembuatan esai ini skan dapat
mempermudah kita dalam membuat berbagai jenis esai .
LANGKAH-LANGKAH MUDAH MENULIS ESSAY
OLEH: JUNIATUR RAHMA
BIOLOGI 012
Dewasa
ini menulis bukan lagi menjadi hal yang asing bagi pelajar, karena dalam dunia
pendidikan pelajar telah diperkenalkan dengan berbagai jenis tulisan atau
karangan. Salah satu jenis karangan tersebut adalah esai. Esai adalah salah satu jenis
karangan prosa yang memaparkan suatu ide/ gagasan cemerlang penulis dilengkapi
argumentasi yang akurat sehingga ide/gagasan dapat dipahami dengan jelas oleh
pembaca. Esai memiliki struktur yang sederhana, hanya terdiri atas bagian
pendahuluan, bagian isi dan bagian kesimpulan. Pada dasarnya, esai merupakan
tulisan dengan sistematika yang relatif bebas untuk menyampaikan beragam
informasi, opini, atau argumentasi atas suatu topik tertentu dengan sistematika
dan teknik yang tidak baku.
Dalam menulis esai dibutuhkan
pengalaman, wawasan yang luas dan bahan bacaan yang memadai agar dapat
mengeluarkan ide atau gagasan yang menarik dan sesui dengan minat penulis. Tingkat
kemampuan penulis dalam menuangkan kata-kata akan tercermin dalam tulisan yang
dibuatnya. Untuk menulis sebuah esai penulis harus mengetahui cara atau
langkah-langkah dalam menulis esai agar esai menjadi berkualitas dan dapat menarik
perhatian pembaca.
Langkah awal dalam menulis esai
adalah menentukan topik yang akan diangkat dalam esai, dengan tujuan untuk memfokuskan pemikiran
penulis terhadap ide apa yang akan di kembangkan. Setelah itu, tentukan tujuan
dari esai yang akan ditulis, apakah tujuan itu untuk menjelaskan atau menceritakan
sesuatu. Penulis harus bisa meyakinkan pembaca dengan adanya tujuan yang telah
ditentukan.
Langkah kedua adalah menentukan
outline dengan tujuan meletakkan ide-ide tentang topik dalam naskah dalam
sebuah format yang terorganisir. Dengan adanya outline, penulis akan lebih
mudah untuk merangkai bahan apa saja yang akan jelaskan pada bagian isi dari
esai.
Langkah berikutnya adalah menentukan
kalimat tesis. Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting
yang akan disampaikan oleh penulis. Setelah menentukan topik, penulis harus
melihat kembali outline yang telah buat,
dan memutuskan poin penting apa yang akan buat. Pernyataan tesis anda terdiri
dari dua bagian: bagian pertama menyatakan topik, bagian kedua menyatakan
poin-poin dari esai.
Selanjutnya masuk kebagian
pendahuluan. Pada bagian ini harus mencakup latar belakang yang mendasari
penulis mengangkat topik tersebut. Dibagian ini juga terdapat tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya, berikut dengan kalimat tesis. Bagian ini dapat juga
digunakan untuk mengemukakan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah
ditentukan sebelumya.
Langkah berikutnya membuat badan paragraph
dengan menjelaskan apa yang ingin disampaikan penulis pada tujuan yang telah ditentukan. Paparkan berbagai fakta
tentang pembahasan agar pembaca yakin dengan esai penulis, lengkapi dengan
data-data pendukung yang didapatkan dari bahan atau sumber bacaan. Pembahasan
ini bisa ditulis dengan beberapa paragraph hingga mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Setelah selesai menjelaskan paragraph ini ditutup dengan kalimat
yang mengarah ke kalimat tesis yang telah dibuat sebelumnya agar pembaca
terbawa pada inti bacaan pada esai.
Selanjutnya kesimpulan merupakan
rangkuman dari poin-poin yang telah dijelaskan dan perspektif akhir penulis
terhadap pembaca. Disini dituliskan kira-kira tiga sampai empat kalimat yang
menggambarkan perasaaan atau pendapat penulis terhadap topic yang dibahas.
Langkah terakhir adalah editing atau memberikan sentuhan akhir pada esai.
Editing dilakukan untuk mencek kepaduan paragraph ataupun dalam memeriksa ejaan
dalam penulisan esai. Dengan berakhirnya proses editing maka sebuah esai
tercipta dengan langkah-langkah yang sangat mudah dan singkat.
Langkah-langkah sederhana diatas
dapat digunakan untuk panduan dalam menulis esai bagi seorang pemula seperti
pelajar karena langkah-langkah tersebut mudah dimengerti dan sederhana. Hanya
dibutuhkan cara yang sederhana untuk membuat sebuah karya tulis berupa esai.
CARA MEMBUAT ESAY
OLEH:
Resita
121000284205040
Esai merupakan
ekspresi dan opini seseorang tentang suatu hal oleh karena itu esai berbeda
dengan artikel ilmiah atau opini yang bersifat laporan factual. ? Gabungan
antara fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan yang membuat esai
memiliki ciri khas berbeda dengan tulisan lainnya. Suatu esai harusnya memiliki
kemampuan untuk menghantarkan pembacanya untuk dapat memahami persoalan secara
praktis namun tetap berbobot sehingga dengan membuat essay seseorang akan mampu
mengekspresikan dirinya, karena pada essay itu mengandung suatu konsep
berdasarkan pendapat pribadi. Banyak tujuan ataupun manfaat yang bisa di
peroleh dari penulisan essay, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Namun,
perlu di pertanyakan apakah semua orang mampu membuat essay yang dapat dipahami
oleh semua orang? Jadi sangat diperlukan pemahaman dalam membuat essay atau pun
cara dalam membuat essay.
Untuk membuat sebuah esai yang
berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus.
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian yaitu pendahuluan, tubuh
esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang
akan dikemukakan, berikut membuat kalimat tesisnya. Tubuh esai terdiri atas
beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang
dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan yang mejelaskan
tentang topik yang di kemukaakan.jadi perlu di ketahui bagaimana cara membuat
sebuah essay yang berkualitas.Cara membuat essay mempunyai beberapa langkah
yaitu sebagai berikut, pertama kali kita harus memilih topik, bila topik telah ditentukan,
anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan
berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu
tipe naskah yang akan Anda tulis. Selanjutnya menentukan tujuan, sebelum menulis esai anda terlebih dahulu menentukan tujuan esai
yang akan Anda tulis. Kemudian menyampaikan gagasan, Jika Anda telah menetapkan tujuan
esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik menurut anda. Semakin banyak
gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Kemudian mengevaluasi gagasan potensial, kalau sudah ada beberapa gagasan yang pantas,
pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya menjelaskan topik, Anda harus mengerti dengan topik yang dimaksud. Selanjutnya membuat Outline (Kerangka Esai),
meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir
terus Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas.
Selanjutnya menulis Tesis adalah
pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama
esai. Kemudian menulis tubuh esai, Bagian ini
merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk
topik yang telah Anda tentukan. Selanjutnya menulis paragraf pendahuluan, mulailah dengan menarik perhatian
pembaca. awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan
terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi
ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. selanjutnyamenulis kesimpulan,
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan
dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Terakhir memberikan
sentuhan akhir Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan
paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah.
Jadi membuat
esai sangatlah mudah, dan mempunyai manfaat yang luas untuk kita sendiri. Selai
bermafaat, kita juga bisa menambahkan wawasan dengan membuat esai.cara membuat
essay adalah tentukan topik,menentukan tujuan,menyampaikan gagasan, mengevaluasi gagasan potensial, membuat Outline (Kerangka
Esai), menulis tesis, menulis Tubuh Esai,
menulis, paragraf pendahuluan, penulis kesimpulan,
danmemberikan sentuhan akhir.
Nama : Sisri wahyuni
Prodi : Biologi
Dosen : Shantyami
Pada
mata kuliah PKI ada materi mangenai cara membuat essay, dan saya akan
menjelaskan bagaimana cara membuat essay yang baik dan benar. Ada 3 langkah
dalam membuat essay yaitu :
1. membuat
pendahuluannya yang berisikan tentang pemaparan latar belakang tentang cara
pembuatan essay dengan baik dan benar dan dapat mengidentifikasi pembutan essay.
2. Membuat
tubuh essay yang menyajikan seluruhinformasi atau data yang berisikan mengenai
cara pembuatan essay.
3. Membuat
kesimpulan pada bagian akhir apada pembuatan essay yang memamaparkan kembali
dari inti – inti cara pembuatan essay yang mengandung ringkasan dari bagian
tubuh essayserta menambahkan beberapa point mengenai subjek pembuatan essay.
.Panduan Dasar Menulis Esai
Untuk
membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan
latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah
esai.
Pada
dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1.
Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan
dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus
dikemukakan
dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama.
Selanjutnya pembaca
diperkenalkan
pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa
sub topik.
2.
Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah
esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat
pendukung
tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat
relevansi dan relasinya dengan masing-
masing
sub topik.
3.
Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan.
Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah
dibahas
dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan
pembaca
Langkah-langkah
membuat Esai
1.
Memilih Topik
Bila
topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk
memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah
berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah
berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan
tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda
ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika
topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh,
bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika
tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah
tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit
topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di
Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan
ke langkah berikutnya.
2.
Tentukan Tujuan
Tentukan
terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang
agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan
hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu?
Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
3.
Tuliskan Minat Anda
Jika
anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik
minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda
memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di
sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup
anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan
topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu
yang terlintas di kepala.
4.
Evaluasi Potensial Topik
Jika
telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik
tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang
dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar
menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki
untuk topik yang anda pilih.
Sebelum
anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda
tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga
perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
5.
Membuat Outline
Tujuan
dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah
dalam sebuah format yang terorganisir.
1.
Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
2.
Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak
yang cukup lebar diantaranya
3.
Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
•
Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
•
Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat
dipahami pembaca
•
Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari
informasi tersebut
4.
Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman
tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
6.
Menuliskan Tesis
Suatu
pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan
oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda
harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting
apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
•
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
•
Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan
yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
7.
Menuliskan Tubuh Esai
Bagian
ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat
menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk
topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline
akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing
paragraf memiliki struktur yang serupa:
•
Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda
adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan:
“Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”
•
Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan
empat sampai lima baris.
•
Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini
dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi
•
Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing
paragraf.
•
Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf:
pendahuluan dan kesimpulan.
8.
Menulis Paragraf Pertama
•
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
•
Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu
benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin
yang anda buat.
•
Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang
anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif
untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat
dan hati-hati.
•
Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk
menyampaikan poin anda.
•
Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis
anda.
•
Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.
9.
Menuliskan Kesimpulan
Kesimpulan
merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan
perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat
(namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang
menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat
menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.
10.
Memberikah Sentuhan Akhir
•
Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada
urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus
masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada
urutan yang anda buat.
•
Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi,
nama, tanggal, dan sebagainya
•
Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang
lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
•
Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?
•
Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila
tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan
satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya
•
Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.
Kalau
ada kutipan dari buku, diakhir kata/kalimat yang dikutip biasanya diberi
catatan kaki (Inset, reference, footnote, insert, kalau sudah keluar angka pada
halaman paling bawah, tulis nama pengarang, judul buku (ditulis miring),
penerbit, kota terbit, tahun. halaman dari kata/kalimat yang saudara tadi
kutip. jika mau diberi daftar pustaka, silakan lihat catatan kaki yang sudah
saudara buat.
Pembuatan
daftar pustaka biasanya dibuat pada halaman yang paling belakang, diurutkan
sesuai dengan abjad. misal:
Anan,
Bandirto.1976. Zamrud Katulistiwa. Merapi. Yogyakarta.
Sudibyo,
Bambang (Nama di balik).1980. Era Orde Baru (judul buku dibuat miring).
Kanisius. Yogyakarta
Nama :
Widia putri
Prodi :
Biologi
Dosen :
Shantyami
Tugas :
Cara Membuat Essay
Pada mata kuliah PKI ada materi mangenai cara
membuat essay, Ada 3 langkah dalam membuat essay yang baik dan benar yaitu :
1.Terlebih dahulu membuat pendahuluannya yang berisikan
tentang pemaparan latar belakang tentang cara pembuatan essay dengan baik dan
benar dan dapat mengidentifikasi
pembutan essay.
2.Selanjutnya membuat tubuh essay yang
menyajikan seluruhinformasi atau data yang berisikan mengenai cara pembuatan essay.
3.Membuat kesimpulan pada bagian akhir apada
pembuatan essay yang memamaparkan kembali dari inti – inti cara pembuatan essay
yang mengandung ringkasan dari bagian tubuh essayserta menambahkan beberapa
point mengenai subjek pembuatan essay.
Panduan Dasar Menulis Esai
Untuk membuat sebuah
esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang
terus menerus. Berikut ini panduan dasar
dalam menulis sebuah esai.
Struktur Sebuah Esai
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum
dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini
penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini
harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada
kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf
berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga
paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama.
Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa
dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima
merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah
dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk
meyakinkan pembaca
Langkah-langkah membuat Esai
1. Memilih Topik
Bila topik telah
ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun
demikian, bukan berarti anda siapuntuk menuju langkah berikutnya.
Pikirkan terlebih
dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis
topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung
menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus,
topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda
dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia”
adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah
gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin
membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan
Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan
apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.Bila topik
belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya
anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya
membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
2. Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih
dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar
mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal
tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun
topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
3. Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah
menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda.
Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki
masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda.
Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda
lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan
mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang
terlintas di kepala.
4. Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada
bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika
tujuannya mendidik, anda harusmengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika
tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan.Yang
paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda
pilih.Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah
yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan,
anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
5. Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan
outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah
format yang terorganisir.
1. Mulailah dengang menulis topik anda di
bagian atas
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah
kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik
yang anda maksud:
• Jika anda mencoba meyakinkan, berikan
argumentasi terbaik
• Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan
langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
• Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu,
jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B,
dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang
mendukung ide utama
6. Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan
tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya.
Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali
outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda
buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
• Bagian pertama menyatakan topik. Contoh:
Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
• Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai
anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang
untuk memberantasnya, dst.
7. Menuliskan Tubuh Esai
Bagian ini merupakan
bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan,
menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah
anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan
menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang
serupa:
• Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam
bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”,
anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran
besar dan waktu yanglama”
• Kemudian tuliskan masing-masing poin
pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
• Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan
dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau
diskusi
• Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat
kesimpulan pada masing-masing paragraf.
• Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya
tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
8. Menulis Paragraf Pertama
• Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
• Memulai dengan suatu informasi nyata dan
terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda,namun
bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
• Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu
cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat
anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda
harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.
• Menggunakan dialog dalam dua atau tiga
kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.
• Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan
membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.
• Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis
anda.
9. Menuliskan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin
yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca.
Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis
seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan
anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup
esai anda.
10. Memberikah Sentuhan Akhir
• Teliti urutan paragraf Mana yang paling
kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah.
Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu
proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.
• Teliti format penulisan. Telitilah format
penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya
• Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil
tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
• Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah
anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
• Apakah kalimat satu dengan yang lain
mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase
untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang
berkaitan dengan kalimat sebelumnya
• Teliti kembali penulisan dan tata bahasa
anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar