Rabu, 26 November 2014

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT ESSAY



NAMA               :ANNISA FITRI
NPM                   :012-002
PRODI                :BIOLOGI (A)
JENIS                  :NARATIF /NARASI
TOPIK                 : ESSAY

Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Lalu Montaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar bukunya: "Pembaca, ini sebuah buku yang jujur  Anda diperingatkan semenjak awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat untuk anda atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di luar kemampuan saya. Buku ini saya persembahkan kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat mereka manfaatkan secara pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di tengah-tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka alami), dapatlah mereka temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humor saya, dan mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup" (dari "To The Reader"). Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya.
Selanjutnya dari beberapa ahli kemudian essay tersebut disimpulkan yaitu   ekspresi dan opini seseorang tentang suatu dan oleh karena itu essay berbeda dengan artikel ilmiah atau opini yang bersifat laporan factual. Gabungan antara fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan yang membuat essay atau kupasan suatu ciptaan,tentang suatu soal,masalah pendapat,ideology,dengan panjang lebar.Kupasan ini berdasarkan pandangan penulisnya dan diutarakan secara tidak teratur.
Adapun jenis-jenis essay ini terbagi dalam beberapa bagian yang pertama essay deskriptif yang mana ini menggambarkan orang,tempat atau sesuatu sejelas dan sedetil mungkin sehingga pembaca dengan mudah membentuk gambar mental tentang apa yang ditulis dan essay ini bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang.bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek yang ke dua yaitu  essay ekspositori dimanaa disini menjelaskan subyek ke pembaca.biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses,membandingkan dua hal,identifikasi hubungan sebab-akibat,menjelaskan dengan contoh membagi dan mengklisifikasikan atau mendefinisikan selanjutnya yang ketiga essay  naratif yaitu menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur yang mana essay ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional adapun yang keempat  yaitu essay domentatif, disini ia memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu.
Sebuah essay dasar itu dibagi dalam beberapa bagian yang Pertama pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan, yang  kedua tubuh essay yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek adapun yang ketiga adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok,  ringkasan dari tubuh essay, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek yang dinilai oleh si penulis. 
Adapun langkah mudah untuk membuat sebuah essay yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus yang mana langkah pertama  Memilih Topik, bila topik telah ditentukan, kita memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti kita siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Langkah yang kedua yaitu tentukan terlebih dahulu tujuan essay yang akan kita tulis untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang kita sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu .Adapun langkah yang ketiga yaitu menyampaikan gagasan, yang mana  tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda selanjutnya langkah yang keempat yaitu mengevaluasi gagasan potensial essay, Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. kemudian langkah yang kelima membuat outline (kerangka essay) disini tujuannya adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir, langkah yang keenam menulis tesis yang mana disini bertujuan untuk perumusan  dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Adapun langkah yang ketujuh yaitu menulis tubuh essay, disini kita dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang kita  tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa dan lain-lainnya, selanjutnya langkah yang kedelapan menulis paragraf pendahuluan yang mana kita awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang kita  sampaikan dan kita  juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, kita  harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Selanjutnya langkah yang ke sembilan menulis kesimpulan yang mana kesimpulan ini merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah kita  kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca, kita tuliskan ini dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan kita tentang topik yang dibahas. Selanjutnya langkah yang kesepuluh atau langkah akhir yaitu kita teliti urutan paragraf mana yang paling kuat kemudian letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika essay kita menjelaskan suatu proses,kita harus bertahan pada urutan yang kita buat lalu teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. 


CARA MEMBUAT ESAI NARASI
OLEH
ASTUTI SUSANTI
012-003
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangkan jelaskan rumusan esai.
         
 1.Pengertian Esai

Sebuah esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.
Apa yang membedakan esai dan bukan esai? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan dengan merujuk pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada, tetapi pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada sering kali masih tidak lengkap dan kadang bertolak belakang sehingga masih mengandung kekurangan juga. Misal mengenai ukuran esai, ada yang menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali duduk; mengenai isi esai, ada yang menyatakan berupa analisis, penafsiran dan uraian (sastra, budaya, filsafat, ilmu); dan demikian juga mengenai gaya dan metode esai ada yang menyatakan bebas dan ada yang menyatakan teratur.
Penjelasan mengenai esai dapat lebih "aman dan mudah dimengerti" jika ditempuh dengan cara meminjam pembagian model penalaran ala Edward de Bono. Menurut De Bono, penalaran dapat dibagi menjadi dua model. Pertama, model penalaran vertikal (memusatkan perhatian dan mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan) dan kedua model penalaran lateral (membukakan perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh).
            Dari pembagian model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang. Menurut Francis Bacon, esai lebih sebagai butir garam pembangkit selera ketimbang sebuah makanan yang mengenyangka

2. Jenis-jenis Esai
1.      Esai Deskriptif
Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat ke jauh, arah jarum jam, dan lain-lain). Pola pergerakan ini mencerminkan urutan rincian yang dirasakan melalui penginderaan.
     2.Esai Ekspositori
Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis (berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-contoh; esai perbandingan atau klasifikasi akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya); esai sebab-akibat mungkin mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari sebabnya
3.      Esai Naratif
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya.

              4.Esai Dokumentatif
Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.

Langkah langkah membuat esai:
1.      Tentukan topik.
2.      Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda.
3.      Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas.
4.      Tuliskan tubuh tesis anda.
5.      Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)
6.      Tuliskan kesimpulan
7.      Berikan sentuhan terakhir
Contoh kalimat narasi :
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.



NAMA            : IRA NURAIDA
BP/NIM          : 2012-018
JURUSAN      : PENDIDIKAN BIOLOGI ”A”
DOSEN          : SANTHYAMI, M.Si

TOPIK                        : CARA MEMBUAT ESSAY
Sebelum menentukan cara membuat essay kita harus mengetahui apa itu essay? Essay adalah berupa paragraf lepas dan tidak ada sub judul. Untuk membuat sebuah essay yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya essay terbagi dalam 3 bagian : Pendahuluan , Isi / Badan Paragraf dan Penutup/Paragraf Kesimpulan. Berikut ini langkah-langkah dalam membuat essay : Langkah 1 Menentukan Topik Bila topik telah ditentukan,  maka Kita tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Kita siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan akan di tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Kita dapat langsung menuju ke langkah berikutnya.  Langkah 2: Membuat Outline (Kerangka Essay) Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan  tentang topik yang Kita maksud. Jika Kita mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika Kita menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Kita mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sisi kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama. Langkah 3: Menulis Tesis Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama essay. Pernyataan tesis mencerminkan isi essay dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Kita telah menentukan topik essay, sekarang Kita harus melihat kembali outline yang telah Kita buat dan memutuskan poin penting apa yang akan disampaikan. Langkah 4 : Menulis Paragraf Pendahuluan Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraf pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Kita sampaikan. Kita juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Kita maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot.. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Kita. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Kita. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. Langkah 5: Menulis Tubuh Essay Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah essay. Kita dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah di tentukan. Setiap gagasan penting yang Kita tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh essay kita. Mulailah dengan menulis ide utama Kita dalam bentuk kalimat. Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Kita dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Kita hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan. Langkah 6: Menulis Kesimpulan Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Kita kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh essay) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Kita tentang topik yang dibahas. Kita dapat menggunakan anekdot untuk menutup essay.


Cara Membuat Esai
Oleh:
irham habib
012-019

Setiap kita tentu ingin mampu membuat esai. Namun selama ini kita belum dapat membuatnya karna minimnya pengetahuan  kita tentang hal itu, sebenarnya ketidak mampuan kita membuat sebuah esai ini adalah tidak adanya minat atau bakat sehingga kita kurang termotivasi. Membuat esai itu sebenarnya  tergantung seberapa besar kemauan kita untuk membuanya. Namun di balik itu untuk membuat esai yang sesuai dengan kreteria yang baik dan dan benar perlu memperhtiakan banyak hal yang berkaitan dengan esai tersebut. Esai yang berkualitas mampu dibuat apabila cara penulisan dan teknikya sesuai dengan kaedah yang telah di berikan.Mulai dari topik sampai dengan hasil akhir.

Langkah 1.Pemahaman Esai.
Hal yang sering kita jumpai masih banyaknya kita yang belum mengetahui apa itu esai. Esai itu  sebenarnya merupakan suatu tulisan maupun karangan yang mempunyai satu tema. Denagan tiga bagian yaitu pendahuluan , isi dan penutup. Sedangkan untuk gaya bahaya yang kita pakai dalam membuat esai tidak harus kaku seperti sebuah karangan ilmiah. Namun gaya bahasa yag kita pakai dalam sebuaha esai adalah gaya bahasa  santai agar dapat lebih menarik untuk di baca tetapai bahasanya tetap memakai kaedah yang sesuai dengan EYD yang baku. Untuk sebuah esay harus memuat sebuah fakta dengan jumlah kata atau kalimat minimal 550 kata,biasanya 2 lembar sebuah buku tulis.
Untuk lebih memahami sebuah esai kita juga perlu mengetahui apa saja jenis-jenis esai agar lebih mudah untuk mengembangakan topik yang akan kita angkat. Pengembangan esai tergantung kesanggupan kita sebagai pembuat esai,sebenarnya jenis esai itu ada 4 bentuk:
1. Deskriptif
Esai dalam bentuk deskriptif ini biasanya merupakan  sebuah bentuk penjelasan mengenai topik yang kita angkat, semakin jelas kita  mengembangkan topik esai kita semakin baik kualitas esai yang kita miliki, esai deskriptif ini mengandung penjelasan yang rinci mengenai topik kita tadi.
2. Ekspositori
Pebuatan esai dalam bentuk ekspositori perlu melihat topik yang di angkat karena apabila esai yang akan kita buat perlu di sesuaikan apakah dalam bentuk sebab akibat,perbandingan, klasifikasi atau dalam bentuk cocntoh-contoh.
3. Naratif
Esay dalam bentuk naratif biasanya berupa penjelasan kejadian yang berurut atan secara kronologis. Banyak hal yang harus diperhatikan esai dalam bentuk narasi  ini,seperti langkah-langkah dan waktu.
4. Persuasif
Mempengaruhi,mengajak dan meyakinkan pembaca merupakan ciri dari esai dalam bentuk persuasif ini. Biasanya semakain baik esai yang kita buat akan mampu mempengaruhi pembaca sehingga isi dari esai yang kita buat lebih bernmakana bagi pembaca
Langkah 2. Penentuan topik.
Pilih topik yang sesuai dengan apa yang kita inginkan dan yang kita ketahui. Semakin tinggi pengetahuan tentang topik yang kita angkat maka semaikin mampu seseorang tersebut memaparkan informasi mengenai topiknya tadi. Pilih topik yang menarik,bermamfaat dan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berlangsung. Biasanya esai yang topiknya sudah ketinggalan zaman akan kurang di minati oleh pembaca.
Langkah 3.Membuat kerangka Out line.
Tujuan dari pembuatan out line  adalah meletakkan gagasan –gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisr dengan cara menulis  garis besar gagasan topik yang kita angakat.
Langkah.4 Membuat kalimat tesis.
Tesis adalah pernyataan yang dirumuskan dalam kalimat yang memuat gagsan utama esai. Kalimat tesis ini mencerminkan  isi esai dan poin penting yang akan kita sampaikan.
Langkah.5 Menulis paragraf pendahuluan.
Pendahuluan ini dibuat semenarik mungkin agar dapat menimbulkan konsntrasi pembaca untuk lebih mau membaca paragraf  isi.

Langkah.6 Membuat badan Paragraf.
Bagian ini merupakan bagian yangpaling kita sukai karna kita dapat menerankan  menggambarkan dan menjelaskan tentang isi dari topik yang akan kita kembangkan tadi. Masing masing paragraf yang kita tuliskan akan menjadi btang tubuh esai kita.

Langkah 7. Membuat kesimpulan.
Kesimpulan yang kita buat merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah kita kemukakan dan berikan informasi dan pengetahuan bagi pembaca esai kita.
Langkah 8. Editing.
Langkah terakhir merupakan langkah penyempurnaan dimana kita mengoreksi esai yang kita buat agar kesalahan-kesalahan dalam pembuatannya dapat dikoreksi. Pengkoreksian esai yang kita buat dituntut untuk lebih hati-hati dan perlu kecermatan agar esa yang kita buat ebih sempurnaSetelah langkah terakhir maka esai yang kita buat berati sudah selesai.


Jadi sebenarnya apabila kita mengikuti langakah-langakah dalam pembuatan esai ini maka tidak ada yang tidak mampu mebuat esai ini. dengan adanyanya cara dan langkah- langkah dalam pembuatan esai ini skan dapat mempermudah kita dalam membuat berbagai jenis esai .



LANGKAH-LANGKAH MUDAH MENULIS ESSAY
OLEH: JUNIATUR RAHMA
BIOLOGI 012
Dewasa ini menulis bukan lagi menjadi hal yang asing bagi pelajar, karena dalam dunia pendidikan pelajar telah diperkenalkan dengan berbagai jenis tulisan atau karangan. Salah satu jenis karangan  tersebut adalah esai. Esai adalah salah satu jenis karangan prosa yang memaparkan suatu ide/ gagasan cemerlang penulis dilengkapi argumentasi yang akurat sehingga ide/gagasan dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca. Esai memiliki struktur yang sederhana, hanya terdiri atas bagian pendahuluan, bagian isi dan bagian kesimpulan. Pada dasarnya, esai merupakan tulisan dengan sistematika yang relatif bebas untuk menyampaikan beragam informasi, opini, atau argumentasi atas suatu topik tertentu dengan sistematika dan teknik yang tidak baku.
Dalam menulis esai dibutuhkan pengalaman, wawasan yang luas dan bahan bacaan yang memadai agar dapat mengeluarkan ide atau gagasan yang menarik dan sesui dengan minat penulis. Tingkat kemampuan penulis dalam menuangkan kata-kata akan tercermin dalam tulisan yang dibuatnya. Untuk menulis sebuah esai penulis harus mengetahui cara atau langkah-langkah dalam menulis esai agar esai menjadi berkualitas dan dapat menarik perhatian pembaca.
Langkah awal dalam menulis esai adalah menentukan topik yang akan diangkat dalam esai,  dengan tujuan untuk memfokuskan pemikiran penulis terhadap ide apa yang akan di kembangkan. Setelah itu, tentukan tujuan dari esai yang akan ditulis, apakah tujuan itu untuk menjelaskan atau menceritakan sesuatu. Penulis harus bisa meyakinkan pembaca dengan adanya tujuan yang telah ditentukan.
Langkah kedua adalah menentukan outline dengan tujuan meletakkan ide-ide tentang topik dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir. Dengan adanya outline, penulis akan lebih mudah untuk merangkai bahan apa saja yang akan jelaskan pada bagian isi dari esai.
Langkah berikutnya adalah menentukan kalimat tesis. Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh penulis. Setelah menentukan topik, penulis harus melihat kembali outline yang telah  buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian: bagian pertama menyatakan topik, bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai.
Selanjutnya masuk kebagian pendahuluan. Pada bagian ini harus mencakup latar belakang yang mendasari penulis mengangkat topik tersebut. Dibagian ini juga terdapat tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, berikut dengan kalimat tesis. Bagian ini dapat juga digunakan untuk mengemukakan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah ditentukan sebelumya.
 Langkah berikutnya membuat badan paragraph dengan menjelaskan apa yang ingin disampaikan penulis pada tujuan  yang telah ditentukan. Paparkan berbagai fakta tentang pembahasan agar pembaca yakin dengan esai penulis, lengkapi dengan data-data pendukung yang didapatkan dari bahan atau sumber bacaan. Pembahasan ini bisa ditulis dengan beberapa paragraph hingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setelah selesai menjelaskan paragraph ini ditutup dengan kalimat yang mengarah ke kalimat tesis yang telah dibuat sebelumnya agar pembaca terbawa pada inti bacaan pada esai.
Selanjutnya kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah dijelaskan dan perspektif akhir penulis terhadap pembaca. Disini dituliskan kira-kira tiga sampai empat kalimat yang menggambarkan perasaaan atau pendapat penulis terhadap topic yang dibahas. Langkah terakhir adalah editing atau memberikan sentuhan akhir pada esai. Editing dilakukan untuk mencek kepaduan paragraph ataupun dalam memeriksa ejaan dalam penulisan esai. Dengan berakhirnya proses editing maka sebuah esai tercipta dengan langkah-langkah yang sangat mudah dan singkat.
Langkah-langkah sederhana diatas dapat digunakan untuk panduan dalam menulis esai bagi seorang pemula seperti pelajar karena langkah-langkah tersebut mudah dimengerti dan sederhana. Hanya dibutuhkan cara yang sederhana untuk membuat sebuah karya tulis berupa esai.

 
CARA MEMBUAT ESAY
OLEH:
Resita
121000284205040
Esai merupakan ekspresi dan opini seseorang tentang suatu hal oleh karena itu esai berbeda dengan artikel ilmiah atau opini yang bersifat laporan factual. ? Gabungan antara fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan yang membuat esai memiliki ciri khas berbeda dengan tulisan lainnya. Suatu esai harusnya memiliki kemampuan untuk menghantarkan pembacanya untuk dapat memahami persoalan secara praktis namun tetap berbobot sehingga dengan membuat essay seseorang akan mampu mengekspresikan dirinya, karena pada essay itu mengandung suatu konsep berdasarkan pendapat pribadi. Banyak tujuan ataupun manfaat yang bisa di peroleh dari penulisan essay, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Namun, perlu di pertanyakan apakah semua orang mampu membuat essay yang dapat dipahami oleh semua orang? Jadi sangat diperlukan pemahaman dalam membuat essay atau pun cara dalam membuat essay.
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian yaitu pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut membuat kalimat tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan yang mejelaskan tentang topik yang di kemukaakan.jadi perlu di ketahui bagaimana cara membuat sebuah essay yang berkualitas.Cara membuat essay mempunyai beberapa langkah yaitu sebagai berikut, pertama kali kita harus memilih topik, bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Selanjutnya menentukan tujuan, sebelum menulis esai anda  terlebih dahulu menentukan tujuan esai yang akan Anda tulis. Kemudian  menyampaikan gagasan, Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik menurut anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Kemudian mengevaluasi gagasan potensial, kalau sudah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya  menjelaskan topik, Anda harus mengerti  dengan topik yang dimaksud. Selanjutnya membuat Outline (Kerangka Esai), meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir terus Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Selanjutnya menulis Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Kemudian menulis tubuh esai, Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Selanjutnya menulis paragraf pendahuluan, mulailah dengan menarik perhatian pembaca. awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. selanjutnyamenulis kesimpulan, Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Terakhir  memberikan sentuhan akhir Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah.

Jadi membuat esai sangatlah mudah, dan mempunyai manfaat yang luas untuk kita sendiri. Selai bermafaat, kita juga bisa menambahkan wawasan dengan membuat esai.cara membuat essay adalah tentukan topik,menentukan tujuan,menyampaikan gagasan, mengevaluasi gagasan potensial, membuat Outline (Kerangka Esai),  menulis tesis, menulis Tubuh Esai, menulis, paragraf pendahuluan, penulis kesimpulan, danmemberikan sentuhan akhir.


Nama   : Sisri wahyuni
Prodi   : Biologi
Dosen  : Shantyami
Tugas   : Cara Membuat Essay

Pada mata kuliah PKI ada materi mangenai cara membuat essay, dan saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat essay yang baik dan benar. Ada 3 langkah dalam membuat essay yaitu :
1.      membuat pendahuluannya yang berisikan tentang pemaparan latar belakang tentang cara pembuatan essay dengan baik dan benar dan dapat mengidentifikasi  pembutan essay.
2.      Membuat tubuh essay yang menyajikan seluruhinformasi atau data yang berisikan mengenai cara pembuatan essay.
3.      Membuat kesimpulan pada bagian akhir apada pembuatan essay yang memamaparkan kembali dari inti – inti cara pembuatan essay yang mengandung ringkasan dari bagian tubuh essayserta menambahkan beberapa point mengenai subjek pembuatan essay.
.Panduan Dasar Menulis Esai
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus
dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca
diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat
pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-
masing sub topik.
3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah
dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca
Langkah-langkah membuat Esai
1. Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.
2. Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
3. Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.
4. Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.
Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
5. Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
• Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
• Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
• Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
6. Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
• Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
• Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
7. Menuliskan Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
• Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama”
• Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
• Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi
• Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
• Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
8. Menulis Paragraf Pertama
• Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
• Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
• Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.
• Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.
• Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.
• Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.
9. Menuliskan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.
10. Memberikah Sentuhan Akhir
• Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.
• Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya
• Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
• Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
• Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya
• Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.
Kalau ada kutipan dari buku, diakhir kata/kalimat yang dikutip biasanya diberi catatan kaki (Inset, reference, footnote, insert, kalau sudah keluar angka pada halaman paling bawah, tulis nama pengarang, judul buku (ditulis miring), penerbit, kota terbit, tahun. halaman dari kata/kalimat yang saudara tadi kutip. jika mau diberi daftar pustaka, silakan lihat catatan kaki yang sudah saudara buat.
Pembuatan daftar pustaka biasanya dibuat pada halaman yang paling belakang, diurutkan sesuai dengan abjad. misal:
Anan, Bandirto.1976. Zamrud Katulistiwa. Merapi. Yogyakarta.
Sudibyo, Bambang (Nama di balik).1980. Era Orde Baru (judul buku dibuat miring). Kanisius. Yogyakarta




Nama    : Widia putri
Prodi     : Biologi
Dosen   : Shantyami
Tugas    : Cara Membuat Essay

Pada mata kuliah PKI ada materi mangenai cara membuat essay, Ada 3 langkah dalam membuat essay yang baik dan benar yaitu :
1.Terlebih dahulu membuat pendahuluannya yang berisikan tentang pemaparan latar belakang tentang cara pembuatan essay dengan baik dan benar dan dapat mengidentifikasi  pembutan essay.
2.Selanjutnya membuat tubuh essay yang menyajikan seluruhinformasi atau data yang berisikan mengenai cara pembuatan essay.
3.Membuat kesimpulan pada bagian akhir apada pembuatan essay yang memamaparkan kembali dari inti – inti cara pembuatan essay yang mengandung ringkasan dari bagian tubuh essayserta menambahkan beberapa point mengenai subjek pembuatan essay.
Panduan Dasar Menulis Esai
Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini  panduan dasar dalam menulis sebuah esai.
Struktur Sebuah Esai
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:
1. Paragraf pertama: Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.
2. Paragraf kedua sampai kelima: Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.
3. Paragraf kelima (terakhir): Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca
Langkah-langkah membuat Esai
1. Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siapuntuk menuju langkah berikutnya.
Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang “Indonesia” adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi “Kekayaan Budaya Indonesia” atau “Situasi Politik di Indonesia. Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
2. Tentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.
3. Tuliskan Minat Anda
Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.
4. Evaluasi Potensial Topik
Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harusmengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan.Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.
5. Membuat Outline
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
• Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
• Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
• Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama
6. Menuliskan Tesis
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
• Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
• Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.
7. Menuliskan Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.
Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:
• Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: “Pemberantasan korupsi di Indonesia”, anda dapat menuliskan: “Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yanglama”
• Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
• Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi
• Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.
• Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.
8. Menulis Paragraf Pertama
• Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
• Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda,namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
• Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.
• Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.
• Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.
• Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.
9. Menuliskan Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.
10. Memberikah Sentuhan Akhir
• Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.
• Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya
• Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
• Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
• Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya
• Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar